BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 22 Februari 2010

The Call ( ost.Chronicles of Narnia: Prince Caspian)

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder
'Til it was a battle cry
I'll come back
When you call me
No need to say goodbye

Just because everything's changing
Doesn't mean it's never
Been this way before

All you can do is try to know
Who your friends are
As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light

You'll come back
When it's over
No need to say good bye
You'll come back
When it's over
No need to say good bye
Now we're back to the beginning
It's just a feeling and now one knows yet
But just because they can't feel it too
Doesn't mean that you have to forget

Let your memories grow stronger and stronger
'Til they're before your eyes

You'll come back
When they call you
No need to say good bye
You'll come back
When they call you
No need to say good bye

Saya dan teman saling mendukung



Paul H. Wright (1978) emelontarkan gagasan bahwa individu-individu yang terlibat dalam hubungan persahabatan niscaya mampu mewujudkan dirinya. Apakah Persahabatan itu?
1. Persahabatan adalah suatu keinginan. Artinya, masing masing indiwbidu tidak dapat dipaksa untuk bersahabat. Mereka terlibat karena mereka menghendaki. Mereka menyediakan waktu dan memilih sendiri teman-teman mereka..
2. Persahabatan itu informal. Orang-orang yang bersahabat tidak akan membuat aturan resmi. Mereka membiarkan hubungan berkembang dengan amat serasi. Sesuai dengan cara mereka sendiri.
3. Persahabatan itu dinamis. Artinya, selau berkembang, seiiring dengan perkembangan individu-individu yang terlibat. Karena masing-masing individu mengalami perubahan, maka persahabatan pun bisa mengalami perubahan
4. Persahabatan itu saling melengkapi. Persahabatan membuat orang-orang yang terlibat merasa menjadi lebih lengkap. Tidak berarti mendapatkan keuntungan materi, tetapi mendapatkan kebahagiaan dari situ. Ketika menolong dan berkorbanpun kita merasa senang dan bahagia. Merasa menjadi lengkap sebagai manusia.
5. Persahabatan itu komunikasi. Artinya, terjalin komunikasi/hubungan terus menerus. Membuka jalan untuk terjadinya sikap daling mendukung yang bermutu dan hangat, termasuk membantu dalam pemecahan masalah. Persahabatan tidak hanya berupa dukungan sesaat, melainkan terus menerus dan semakin mendalam. Dengan demikian, akan terbentuk suatu dasar untuk berkembangnya, kesetiaan, rasa saling percaya, dan menghormati.
6. Persahabatan menumbuhkan sikap saling menerima. Teman bisa menerima kehadiran teman apa adanya. Mereka selalu berusaha mempertimbangkan kembali dan maju sesuai dengan keinginan kita. Sahabat sejati bisa berkata halus, marah, berteriak bersama seperti orang gila. Besa berekspresi dengan bebas tanpa membuat yang lain tersinggung. Sahabat bisa menerima apa adanya, bukannya menerima pribadi lain seperti yang diharapkan bersama.
7. Persahabatan itu timbale balik. Artinya, saling member dan saling menerima secara seimbang.
8. Persahabatan terus dipelajari. Tidak ada seorangpun di dunia ini dilahirkan dengan atau tanpa sahabat. Sahabat diperoleh dalam kehidupan. Berlatih menjadi sahabat adalah kunci memperoleh sahabat.
9. Persahabatan seperti “vaksin kehidupan”. Hidup ini kadangkala terasa berat, kehadiran sahabat dapat membuat kita merasa lebih ringan. Teman membantu kita dalam melewati waktu-waktu sulit yang kita hadapi. Masalah pelikpun dapat tampak lebih sederhana bila dihadapi bersama teman/sahabat.